Desa Sakawayana Genjot Ketahanan Pangan Lewat BUMDes Sakajaya, Siap Suplai Program MBG

FAKTA GARUT – Pemerintah Desa Sakawayana, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor ketahanan pangan. Melalui pemanfaatan anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tahun 2025, pemerintah desa menggagas program strategis berbasis potensi lokal demi mendukung kemandirian pangan masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, terdapat tiga fokus utama yang dikembangkan, yakni budidaya ikan nila, penanaman aneka sayuran, dan persiapan budidaya ayam petelur. Dua dari tiga program tersebut telah berjalan efektif dan memberikan hasil positif.
“Kami telah menjalankan dua program, yaitu budidaya ikan nila dan penanaman sayuran. Sementara program ayam petelur saat ini masih dalam tahap pembangunan kandang, dan akan mulai berjalan pada tahun 2026,” jelas Kepala Desa Sakawayana, Nasrudin, saat ditemui pada Senin (4/8/2025).
Adapun total anggaran yang digelontorkan untuk program ketahanan pangan tersebut mencapai Rp250 juta, dengan rincian sebagai berikut:
– Budidaya pertanian sayur-mayur: Rp30 juta
– Pembangunan kandang ayam petelur: Rp36 juta
– Pembuatan kolam ikan dan pembelian bibit nila 2 kwintal: Rp184 juta
Program unggulan ini sepenuhnya dikelola oleh BUMDes Sakajaya, yang dipimpin oleh seorang tokoh lokal, Ibu Ulandari. Di bawah kepemimpinannya, BUMDes Sakajaya mulai menunjukkan geliat produktif meski baru berdiri selama kurang dari satu tahun.

Sektor pertanian sendiri difokuskan pada komoditas hortikultura yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan permintaan pasar. Jenis tanaman yang dibudidayakan antara lain cabai rawit (cengek), sosin, pakcoy, terong, mentimun, dan sayuran lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Nasrudin menuturkan, penguatan ketahanan pangan ini diharapkan bukan hanya memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat desa, tetapi juga dapat menjadi penyokong bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan di wilayahnya.
“Kami ingin program ini berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga. Jika dikelola dengan baik, kami yakin BUMDes Sakajaya dapat menjadi lokomotif ekonomi desa dan memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes),” tambah Nasrudin.
Langkah progresif ini mendapat apresiasi dari warga yang melihat potensi Desa Sakawayana sebagai desa mandiri pangan yang mampu mengoptimalkan sumber daya lokal untuk menciptakan kesejahteraan bersama.
Dengan arah pembangunan yang jelas dan kolaborasi antara pemerintah desa dan masyarakat, Sakawayana perlahan tapi pasti melangkah menjadi desa tangguh, mandiri, dan berdaya saing.***